Jumat, 13 Januari 2012

New Skin PS2 kreasi sendiri



Berikut sample skin PS kreasi sendiri...
yg harus diinget... jangan sampe teks yg qt bikin jd tumpang tindih dg teks bawaan dari software yg diterapkan di skin.... seperti list game. Coz bakal gk nyaman diliatnya..

512 x 448  pixel (BMP) untuk skin HDL
untuk tampilan awal dikasih nama SPLASH.bmp
512 x 448 pixel untuk skin HDL
skin ini buat tampilan list Game...kasih nama MENU.bmp
640 x 480 (JPEG) untuk skin OPL kasih nama background.jpeg
untuk merubah skin OPL silahkan masukan MCBOOT anda dislot 1...
hidupkan PS kmudian tahan tombol R1 hingga masuk menu Ulaunch. Pilih browser...kemudian pilih mass (mass artinya slot usb dimana kita mnyimpan file gambar yg telah kita kasih nama "background.jpeg"
Pilih R1 untuk copy.... kemudian exit. Pilih MC0. 
isi MCBOOT anda akan sperti ini :
 BE-EXECSYSTEM
BOOT
FMCB
OPL
Pilih OPL lalu Pilih thm_PB lalu Paste disitu.. alhasil background yg orosinil akan dioverwrite dg background yg baru kreasi anda.!!! met nyoba deh.!!

















Rhoma Irama The legend of Dangdut

Artikel ini aye ( phian daliech ) kumpulin dr berbagai sumber....

Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 65 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".

Sekilas

Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.
Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung. Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.
Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.
Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film tersebut antara lain disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.
Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.
Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.
Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.
Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang juga merupakan perayaan ultah pertama kali sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran website pribadinya, rajadangdut.com.

Kontroversi

  • Pada tahun 2003, Rhoma kembali menjadi sorotan media karena mengkritik Inul Daratista, penyanyi dangdut yang sedang naik daun karena mengandalkan gaya tarinya yang dianggap mesum. Rhoma dengan mengatas-namakan organisasi PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia), menentang peredaran album Goyang Inul yang dirilis Blackboard pada akhir Mei 2003. Pada saat itu Rhoma Irama kemudian dikecam sebagai seorang munafik oleh pendukung Inul.
  • Juga pada tahun 2003, Rhoma dalam sebuah pengerebekan, tertangkap basah beduaan sedang berduaan di apartemen Angel Lelga, sekitar jam 11-4 pagi. Pengerebekan ini banyak ditayangkan media infotainment, dan menjadi permulaan turunnya pamor raja dangdut ini. Kejadian ini disanggah Rhoma dengan berdalih bahwa ia hanya memberikan nasihat dan petuah agar menghindarkan Angel Lelga dari jurang kenistaan, setelah beberapa waktu kemudian Rhoma mengakui bahwa ia sebenarnya telah menikah dengan Angel Lelga.
  • Pada November 2005, tayangan Kabar-kabari memberitakan Rhoma Irama mengatakan GIGI adalah band frustasi dan tidak kreatif. Komentar tersebut berhubungan dengan kesuksesan album rohani Raihlah Kemenangan yang dirilis GIGI. Menurut Rhoma, album yang sepenuhnya berisi lagu aransemen ulang itu mengesankan kelompok musik tersebut sebagai band yang frustasi dan tidak kreatif. Berita ini kemudian disanggah oleh Rhoma. (Sebenarnya berita ini sudah diralat, setelah Rhoma Irama mengirimkan protes ke meja redaksi RCTI dan manajemen acara infotaintment KABAR-KABARI. Berita ini beredar karena kesalahan narator dalam menanggapi berita tentang pernyataan Rhoma Irama. Dan Rhoma Irama sendiri dengan band GIGI tidak ada masalah dan "santai" saja.
  • Pada Januari 2006, kembali Rhoma di hadapan anggota DPR mengeluarkan pernyataan menentang aksi panggung Inul, dalam dengar pendapat pembahasan RUU Antipornografi antara DPR dan kalangan artis.

Pasangan hidup

  • Rhoma menikahi Veronica pada 1972, seorang wanita Nasrani yang menjadi muslim setelah dinikahinya, yang kemudian memberinya tiga orang anak, Debby (31), Fikri (27), dan Romy (26). Rhoma akhirnya bercerai dengan Veronica bulan Mei 1985.
  • Sebelum bercerai, sekitar setahun sebelumnya, Rhoma menikahi Ricca Rachim, juga seorang wanita Nasrani yang kemudian menjadi muslim setelah dinikahinya — lawan mainnya dalam beberapa film seperti Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia, Camellia, Cinta Segitiga, Pengabdian, Pengorbanan, dan Satria Bergitar. Hingga sekarang, Ricca tetap mendampingi Rhoma sebagai istri. Mereka mengangkat seorang anak bernama Ridho Irama/Ridho Rhoma (sumber lain yang tidak jelas mengatakan bahwa Ridho merupakan anak kandung Rhoma dari wanita bernama Marwah Ali)
  • Pada tanggal 2 Agustus 2005, Rhoma mengumumkan telah menikahi artis sinetron Angel Lelga secara siri pada 6 Maret 2003, namun hari itu juga ia menceraikannya.
  • Veronica sempat menikah kembali (1991) kemudian sang suami yang seorang pejabat meninggal, Veronica sendiri meninggal di tahun 2005 dengan mengalami berbagai penyakit, anak-anaknya mengakui pada pers selama Veronica sakit Rhoma Irama lah yang menanggung semua biaya perawatan hingga ke Singapura mengingat Veronica bukan lagi artis yang produktif dan telah menjadi janda karena suaminya telah meninggal. Keluarga mencatat bahwa Rhoma tetap berperan dalam keluarga tersebut.
  • Pada saat Rhoma Irama digerebek oleh wartawan di Apartemen bersama Angel Lelga sebenarnya keduanya telah menikah secara siri, otak dibalik pengerebekan tersebut adalah Yati Octavia dan suaminya Pangky Suwito yang juga tinggal di Apartemen Semanggi dan turut hadir bersama wartawan pada saat pengebrekan.                

    Diskografi

    Pre Soneta

  • Djangan Kau Marah
  • Di Rumah Sadja
  • Di Dalam Bemo
  • Biarkan Aku Pergi
  • Anak Pertama
  • Djenggo
  • In Dan Dip
  • Pemburu

Bersama OM Soneta

  • Dangdut
  • Surat Terakhir
  • Berbulan Madu
  • Gelandangan
  • Joget
  • Janda Kembang
  • Tiada Lagi

Bersama Soneta Group (Volume Series)

  • Soneta Volume 1 - Begadang (1973)
  • Soneta Volume 2 - Penasaran (1974)
  • Soneta Volume 3 - Rupiah (1975)
  • Soneta Volume 4 - Darah Muda (1975)
  • Soneta Volume 5 - Musik (1976)
  • Soneta Volume 6 - 135.000.000 (1977)
  • Soneta Volume 7 - Santai (1977)
  • Soneta Volume 8 - Hak Azazi (1978)
  • Soneta Volume 9 - Begadang 2 (1979)
  • Soneta Volume 10 - Sahabat (1980)
  • Soneta Volume 11 - Indonesia (1980)
  • Soneta Volume 12 - Renungan Dalam Nada (1981)
  • Soneta Volume 13 - Emansipasi Wanita (1983)
  • Soneta Volume 14 - Judi (1989)
  • Soneta Volume 15 - Gali Lobang Tutup Lobang (1989)
  • Soneta Volume 16 - Bujangan (1994)

 Movie Soundtrack Albums

  • Oma Irama Penasaran
  • Gitar Tua Oma Irama
  • Darah Muda
  • Begadang
  • Berkelana I
  • Berkelana II
  • Raja Dangdut
  • Camelia
  • Cinta Segitiga
  • Perjuangan dan Doa
  • Melodi Cinta
  • Badai di Awal Bahagia
  • Sebuah Pengorbanan
  • Cinta Kembar
  • Pengabdian
  • Satria Bergitar
  • Kemilau Cinta di Langit Jingga
  • Menggapai Matahari I
  • Menggapai Matahari II
  • Nada-Nada Rindu
  • Bunga Desa
  • Jaka Swara
  • Nada dan Dakwah
  • Tabir Biru
  • Dawai 2 Asmara

Album Solo

Filmografi

Rhoma Irama




PERSONAL
Raden Oma Irama atau Rhoma Irama lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946. Dia dikenal sebagai penyanyi dangdut senior dan juga bintang film. Semula lebih dikenal dengan nama Oma Irama, namun setelah pulang dari menjalankan ibadah haji namanya berganti, R.H. Oma Irama atau Rhoma Irama.

Rhoma sendiri adalah suami penyanyi dangdut Rica Rachim, yang dinikahinya sekitar tahun 1984. Pernikahan itu pun berlangsung diam-diam, karena pada saat itu Rhoma masih berstatus suami Veronica (alm). Baru tahun 1985 Rhoma menceraikan Veronika secara resmi.

Sejarah seperti terulang, Rhoma juga pernah menikah secara sirri (diam-diam) dengan aktris Lely Angraeni atau Angel Lelga). Pernikahan mereka tidak tercium media, baru diketahui setelah resmi Rhoma menceraikan Angel lewat konferensi pers.

Rhoma juga terlibat perseteruan dengan penyanyi Goyang Ngebor, Inul Daratista, yang oleh Bang Haji dianggap telah mencemari dangdut yang telah dibangunya dengan goyangan-goyangan erotis. Perseteruan Bang Haji-Inul ini semakin melebar dan menimbulkan pro dan kontra di kalangan aktris, selain pada saat itu juga tengah diperbincangkan undang-undang anti-pornografi dan pornoaksi.

KARIR
Bersama grup musik Soneta yang dipimpinnya, penyanyi yang banyak membintangi film-film dakwah Islam ini telah menjadi legenda musik dangdut Indonesia dan memplokamirkan musiknya sebagai musik dakwah (Voice of Moslem) sejak 1973. Keseluruhan lagu yang jumlahnya ratusan diciptakan sendiri oleh mantan suami Veronica (alm) ini.

Hingga kini Rhoma masih eksis bersama Sonetanya dan aktif memimpin PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia), selain sejumlah organisasi sosial dan dakwah yang digelutinya.

Setelah lama tidak bermain film, akhirnya, sang raja dangdut, Rhoma Irama terjun kembali dalam dunia entertainment yang telah membesarkan namanya. Bang Haji, demikian biasa dipanggil, terlibat dalam film DAWAI 2 ASMARA yang juga dibintangi putranya Ridho Rhoma.

Rhoma yang dulu sering bermain dalam film laga dengan mengendarai kuda, rupanya mengaku sempat kaget setelah lama tidak mengasah kemampuan aktingnya. Namun setelah sedikit beradaptasi, semua bisa dilaluinya. Bahkan, Rhoma pun berniat untuk membantu sebagai sutradara pada film-film yang akan datang.